Rabu, 06 April 2011

PROPOSAL

1. Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Utnuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini. Kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penenlitian (skripsi, tesis dan disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penenlitian (ususlan penenlitian) ayng akan dilakukan oleh seorang penenliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penenlitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai ususlan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penenlitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam penulisan. Namun, walalupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah –kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimngerti oleh orang-orang yang membca proposal tersebut.
Secara mendasar, harus di garis bawahi penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.
2. Jenis-jenis Proposal
1. Proposal kegiatan ; (Contoh : kegiatan seni, kegiatan event organizer)
2. Proposal usaha: (diantaranya proposal usaha warnet, proposal usaha loundry, proposal usaha komputer)
3. Proposal penelitian (format kajian pustaka, penelitian kualitatif, kuantitatif)
3. Sistematika Penulisan Proposal
a. Pendahuluan
b. Dasar Pemikiran
c. Tujuan Kegiatan
d. Tema Kegiatan
e. Jenis Kegiatan
f. Target Kegiatan
g. Sasaran/Peserta Kegiatan
h. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
i. Anggaran Dasar
j. Susunan Panitia
k. Jadwal kegiatan
l. Penutup
4. Penjelasan Sistematika Proposal
a. Pendahuluan
· Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kagiatan tersebut
· Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehati-hari (nyata)
· Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, emngacu pada komponen SWOT.
b. Dasar Pemikiran
· Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Dama Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain.
· Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah NO sekian
c. Tujuan
· Tujuan yang ingin dipakau dalam kegiatan tersebut (umum dan khusus)
· Tentukan juga keluaran (output) yang dikehendaki seperti apa.
d. Tema
· tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
e. Jenis Kegiatan
· Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari Satu.
f. target
· berisi uraian yang lebih terperinci dari tujuan terutama mengenai u,uran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
g. sasaran/Peserta
· menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut (atau lebih dikenla dengan peserta)
h. waktu dan tempat pelaksanaan
· tentukkan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
i. Angaran Dana
· Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.
j. Susunan Panitia
· dalam halaman atau bagian susunan panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja seperti Pelindung, kegiatan, ketua panitia, sterring commite dll, sedangkan kepantiaan lengkap dicantumkan dalam lampiran.
k. Jadwal Kegiatan
· Dibuat sesuai dengan perenacanaan dalam kalender kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
· Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
l. Penutup
· Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak
· Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
·Terakhir, diikuti dengan lampiran
6. Contoh Proposal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimal maka diperlukan proses pemelajaran yang kondusif dengan melibatkan semua komponen pemelajaran secara optimal. Salah satu komponen penting yang menjadikan proses pemelajaran menjadi lancar dan kondusif adalah ruang kelas.
2. Ruang kelas sebagai tempat rombongan belajar melakukan aktivitas pemelajaran memiliki peranan yang strategis dalam rangka menciptakan suasana dan rasa belajar bagi para siswa. Keberadaannya membawa dampak yang lebih luas seperti, rasa aman, rasa memiliki, ketenangan dan hal-hal positif lainnya.
3. SMK Prajnaparamita Malang sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan di kota Malang juga merasakan betapa pentingnya keberadaan ruang kelas sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan proses pemelajaran. Sekolah yang memiliki siswa 420 orang yang terbagi dalam 12 kelas (rombongan belajar) ini saat ini memiliki 10 ruang kelas, sehingga idealnya masih membutuhkan 2 ruang kelas lagi dan 1 ruang praktik.
4. Dari 10 ruang kelas yang ada 2 kelas dan 1 ruang praktik diantaranya
tidak layak pakai karena kondisi bangunan yang rusak.
5. Bertolak dari pemikiran di atas maka SMK Prajnaparamita Malang menganggap bahwa pembangunan ruang kelas baru di SMK Prajnaparamita Malang adalah hal yang sangat penting dan mendesak untuk diwujudkan.
Untuk itulah kami mengajukanPROPOSAL
IMBAL SWADAYA REHABILITASI PENINGKATAN AKSES SMK
PRAJNAPARAMITA MALANG.

B. Visi dan Misi
Visi
Menjadi Pusat Diklat Sertifikasi (Centre of Training and Certification) yang unggul dalam mewujudkan lulusan yang Profesional, Adaptabel, Responsif dan IMTAQ.
Misi
Untuk mencapai msi tersebut di atas maka misi yang telah ditetapkan dan hendak dituju oleh SMK Prajnaparamita Malang adalah :
-Mengembangkan
Keunggulan
melalui
Keprigelan, Ketelatenan dan Kebersihan dengan mengedepankan Kemandirian dan Kreatifitas serta menumbuhkan rasa Kejujuran dan Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.
Meningkatkan pemahaman warga sekolah pelaksanaan kurikulum
SMK KTSP
Meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan bidang tugasnya
Meningkatkan Sekolah Dengan Sarana Yang Memadai
C. Tujuan dan Sasaran
Pembangunan ruang kelas baru di SMK Prajnaparamita Malang bertujuan:
a. Memberikan tempat belajar siswa dengan segala perlengkapannya.
b. Menghindari mobilitas siswa pada saat jam efektif sehingga waktu yang
tersedia dapat digunakan untuk belajar secara optimal.
c. Agar pelaksanaan praktik sesuai dengan tingkat kemampuan siswa tanpa
adanya alasan keterbatasan tempat di sekolah.
Adapun sasaran kegiatan ini adalah :
a. Rehabilitasi 2 ruang kelas.
b. Membenahi penampilan ruang kelas yang direhab.
BAB II
PROGRAM REHABILITASI PRASARANA
A. Tahap perencanaan
a. Melakukan pendataan kondisi bangunan
b. Membuat gambar sesuai kebutuhan rencana rehabilitasi terdiri dari:
• Tata letak bangunan
• Denah, tampak, potongan
• Instalasi listrik penerangan
• Instalasi air bersih dan air kotor
• Gambar detail meliputi antara lain : kolom, atap, kosen, dan
kuda-kuda dll.
c. Menyusun analisis kebutuhan bahan dengan jenis dan kwalitas sesuai
dengan kondisi setempat, analisa harga satuan dan tenaga kerja;
d. Membuat RAB pekerjaan rehabilitasi sekolah;
e. Membuat rencana waktu pelaksanaan pekerjaan;
f. Menyusun rencana kebutuhan tenaga kerja.
B. Tahap pelaksanaan
a.Mengarahkan dan membimbing secara periodik kepada pelaksana selama
pekerjaan berlangsung.
b.Memeriksa dan membuat laporan kemajuan pekerjaan terhadap hasil
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi yang dilakukan oleh pelaksana.
c.Memantau dan membuat laporan harian, mingguan dan bulanan pelaksnaan
pekerjaan kepada tim rehabilitasi.
d.Membuat foto perkembangan fisik pekerjaan rehabilitasi yang menunjukan
kondisi awal (0%), menengah (50%) dan akhir (100%)
C. Objek Rehabilitasi
Objek rehabilitasi adalah dua buah ruang kelas sesuai
dengan analisis tingkat kerusakan bangunan terlampir.
BAB III
PENDANAAN
A. Rencana Pembiayaan Ruang Kelas Baru secara Keseluruhan
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan ruang kelas baru secara keseluruhan adalah sebesar Rp 350.000.000,00 (Tiga ratus juta ribu rupiah) dengan rincian anggaran biaya terlampir.
B. Pembiayaan yang Dibebankan kepada Pemerintah Tahun 2007
Pada tahun 2007 pembiayaan yang dibebankan kepada pemerintah sebesar
Rp 280.000.000,00 (Dua ratus delapan puluh juta rupiah).
BAB V
PENUTUP
Akhirnya kami berharap bahwa proposal ini mendapat persetujuan sehingga Pembangunan Ruang Kelas Baru di SMK Prajnaparamita Malang segera dapat direalisasikan guna menciptakan suasana proses pemelajaran yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan secara maksimal, Amien.
Malang, 30 Maret 2007
Menyetujui, Kepala SMK Prajnaparamita Malang,
Ketua Komite Sekolah
H.M. Eddi Widodo H.M. John Nadha Firmana, SH

LAPORAN

LAPORAN

Pengertian laporan

Kata “Lapor” dibentuk dari kata dasar “Lapor” dan mendapat akhiran (surfiks) –an yang dapat diberi arti sebagai segala sesuatu yang dilaporkan atau pemberitahuan tentang sesuatu.

Pengertian Laporan menurut The Oxford English Dictionary dalam Kusumah, dkk (2002 : 2.3) adalah :
a. Cerita yang dibawakan oleh seseorang kepada orang lain yang diteliti secar khusus
b. Pernyataan formal hasil penelitian tentang sesuatu yang memerlukan informasi yang pasti, dibuat oleh seseorang atau sebuah lembaga atau harus melakukannya.

Siswanto (1982 : 62) memberikan batasan tentang laporan (report) yaitu sebagai informasi tertulis yang dimaksudkan sebagai pertanggungjawabkan atas sesuatu penugasan. Laporan juga dapat dikatakan sebagai sesuatu macam dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta – fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil (Keraf, 1993 : 284).

Sejalan dengan pendapat Keraf, Parera (1987 : 56) mengemukakan laporan pada dasarnya suatu bentuk penyampaian dan perjanjian fakta – fakta dan pemikiran – pemikiran guna tindakan.

Dari beberapa pendapat pengertian laporan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan merupakan suatu bentuk penyampaian dan penyajian hasil kegiatan baik secara lisan maupun tertulis atau dokumen berupa fakta – fakta yang dimanfaatkan guna mengambil sebuah keputusan atau tindak lanjut bagi seseorang atau lembaga atau instansi tertentu.

Fungsi laporan
a. memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan, kebijakan, keputusan atau
pemecahan masalah.
b. memberitahukan atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan kegiatan.
c. merupakan bahan untuk pendokumentasian.
d. merupakan sumber informasi.

Tujuan laporan
a. mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
b. mengadakan pengawasan dan perbaikan.
c. mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.

Syarat pembuatan laporan
a. menggunakan bahasa yang jelas, singkat, dan benar.
b. mengemukakan isi laporan dengan lengkap dan sistematis.

Jenis-jenis laporan
Menurut jenisnya laporan dibedakan atas laporan formal dan laporan non formal.
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ada halaman judul
b. ada surat atau pernyataan penyesalan
c. ada daftar isi
d. ada ikhtisar atau abstrak
e. ada pendahuluan, isi, dan penutup
Laporan non formal adalah laporan yang tidak memenuhi beberapa unsur formal di atas.
Laporan ini bersifat pribadi yang disesuaikan dengan kepentingan penulisannya.

Bentuk laporan
Berdasarkan bentuknya laporan dibedakan atas:
a. Laporan berbentuk formulir isian
b. Laporan berbentuk surat
c. Laporan berbentuk memorandum atau nota
d. Laporan jurnalistik
e. Laporan ilmiah/penelitian (makalah, skripsi tesis, dan disectasi)
f. Laporan percobaan
g. Laporan hasil pengamatan
h. Laporan perjalanan

Sistimatika Laporan
Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami.

Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
a. Latar belakang kegiatan.
b. Dasar hukum kegiata.
c. Apa maksud dan tujuan kegiatan.
d. Ruang lingkup isi laporan.

2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
a. Jenis kegiatan.
b. Tempat dan waktu kegiatan.
c. Petugas kegiatan.
d. Persiapan dan rencana kegiatan.
e. Peserta kegiatan.
f. Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
g. Kesulitan dan hambatan.
h. Hasil kegiatan.
i. Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
Laporan diusahakan agar :
a. Singkat dan padat.
b. Runtut atau sistimatis.
c. Mudah dipahami isinya.
d. Isinya lengkap.
e. Menarik penyajiannya.
f. Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya.
g. Tepat pada waktunya.
Lain – lain.
a. Dalam laporan dapat dilampirkan : photo-photo kegiatan, tanda bukti, surat-surat keterangan dan sebagainya ( copy )
b. Untuk mempermudah penyusunan laporan sebaiknya tetap mengacu pada proposal yang pernah diajukan.
c. Memberikan Laporan kegiatan dengan tembusan kepada satuan/ lembaga yang terkait. ( Mabi, Kwartir, Sponsor dll )

Contoh Laporan :

SERVIS BODY DAN TUNE UP MOBIL
DI BENGKEL B & B PURWAKARTA
Sebuah Laporan
Laporan Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Syarat
Mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Purwakarta
Tahun Pembelajaran 2007/2008
Disusun Oleh :
Nama : Tatang
NIS : 200519001
Kelas : III M O 1
Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif
Logo SMK
PEMERINTAH DAERAH KABUP
ATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PURWAKARTA
TAHUN 2008
LEMBAR PENGESAHAN 1
Laporan ini disetujui untuk diuji dan disah dari pihak Bengkel Mobil
“B & B“ Purwakarta pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui Purwakarta, 30 Desember 2008
Pimpinan Bengkel Pembimbing Lapangan
Indra Permana Adi Saputra
iLEMBAR PENGESAHAN2.
Laporan ini disetujui untuk diuji dan disah dari pihak Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Purwakarta pada:
Hari :
Tanggal :
Purwakarta, 30 Desember 2008
Pembimbing Materi Pembimbing Teknis
Drs. Nuri Hj. Widodati, S. Pd.
Nip. : Nip.:
Mengetahui Mengetahui
POKJA PSG Kajur
Drs. Joko Priyono Andun, S. Pd.
Nip. : Nip. :
Mengetahui Mengetahui
Kepala SMK N 1 Purwakarta Waka Hubin
Drs. Zainurrijal, M. M. Aceng Komarudin, S. Pd
Nip. : Nip. :
ii. MOTTO
( jika perlu )
Tiada hari
Tanpa oli
iii. PERSEMBAHAN
( jika perlu )
Laporan ini kupesembahkan pada:
Ayah bundaku, saudaraku;
kusahabatku, yang selalu
mendorongku
untuk maju
iv. KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan Pedidikan Sistem Ganda yang penyusun laksanakan di Bengkel Mobil
“B & B“ Purwakarta selama 6 bulan dari tanggal 1 Juli sampai dengan 30 Desember 2008
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional pada
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Purwakarta tahun pembelajaran 2007/2008.
Sebelum melanjutkan penyusunan terlebih dahulu penyusun mengucapkan terima
kasih pada;
1. Indra Permana, diretur Bengkel Mobil “B & B“ Purwakarta
2. Drs. Zaenurrijal, M. M., kepala SMK Negeri 1 Purwakarta
3. Aceng komarudin, S. Pd., Waka Hubin SMK Negeri 1 Purwakarta
4. Drs. Joko Priyono, Ketua Pokja PSG SMK Negeri 1 Purwakarta
5. Andun, S. Pd., Kajur Mekanik Otomotif SMK Negeri 1 Purwakarta
6. Adi Saputra, pembimbing lapangan di perusahaan
7. Drs. Nuri, pembimbing materi di sekolah
8. Hj. Widodati, S. Pd., pembimbing teknis penulisan
9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang senantiasa
selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga penyusun dapat melanjukan
penyusunan laporan ini sampai selesai.
Penyusun mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dengan dasar itu
penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Mudah-mudahan laporan ini berguna khususnya untuk penyusun dan masyarakat
pada umumnya.
Purwakarta, 31 Desember 2008
Penyusun
Tatang
vDAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN 1............................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN 2............................................................................. ii MOTTO.............................................................................................................. iii PERSEMBAHAN.............................................................................................. iv KATA PENGANTAR....................................................................................... v DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
DAFTAR TABEL
............................................................................................ viii
DAFTAR GRAFIKS
........................................................................................ ix
BAB I PENDHULUAN
A. Latar belakang Masalah
......................................................
B. Pembatasan Masaalah
.........................................................
C. Tujuan penulisan
................................................................
D. Metode Penulisan
...............................................................
E. Sistematika Penulisan
........................................................
II TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK N 1 PURWAKARTA
A. Pengertian Teknik Mekanik Otomotif
.......................
B. Bagian-bagian Teknik Mekanik Otomotif
..................
1. Body
.......................................................................
2. Chasis
....................................................................
3. Tune Up
.................................................................
4. Engine
...................................................................
III BODY DAN TUNE UP DI BENGKEL B&B PURWAKARTA
A. Selayang Pandang Bengkel Mobil B&B Purwakarta
......
B. Struktur Organisasi Bengkel
. ..........................................
vi
C. Bidang Garapan
...............................................................
1. Body
........................................................................
2. Tune Up
..................................................................
IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
.........................................................................
B. Saran-saran
.........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................
LAMPIRAN
.............................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 1
GAMBAR 2
GAMBAR 3
vii
DAFTAR TABEL
Halaman TABEL 1 TABEL 2 TABEL 3
viii
DAFTAR GRAFIKS
Halaman
GRAFIKS 1
GRAFIKS 2
GRAFIKS 3
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perlu kita sadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat
diserap secara langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat
mata terbukti hampir setiap dunia usaha/industri ketika meretrut tenaga kerja
lulusan SMK masih menerapkan Pedidikan dan Pelatihan bagi yang telah
lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3 ( tiga) bulan. Hal ini menunjukkan
bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia
usaha/industri.
Jika kita kaji secara saksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia
usaha/industri memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat
minim peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi
pembelajaran praktik idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30 %. Bahkan ada
beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktik, dalam
pelaksanaan peserta diklat hanya diberi teori tanpa praktik. Pada akhirnya
peserta diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak peralatan
kenyataan yang sebenarnya.
SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan
itu sesuai dengan yang berada di dunia industri/usaha. Sekarang peralatan di
dunia usaha/industri sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada di SMK-
SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal
peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia usaha/industri,
itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan , pola penyelenggaraan pendidikan di SMK belum secara
tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut
dapat dilihat dari kondisi pembelajaran belum konduksif untuk menghasilkan
tenaga kerja yang profesional, karena keahlian profesional seseorang tidak semata-
12mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus
dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di
Sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkn tetapi harus
dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.
Untuk kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keahlian profesional
seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu akuran keahlian profesional
berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang pilot
diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat kealian seorang montir diukur dari
jumlah tahun kerjanya sebagai montir, dan sertifikat seorang “welder” bisa batal
apabila lebih dari satu tahun tidak lagi mengerjakan mengelas.
Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun
menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu
menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang
sesungguhnya, oleh kerena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan
keahlian sebagaimana yang diharapkan.
Melihat kenyataan di atas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional
yang berdasarkan pada kebijakan “Link and Match” ( kesesuian dan kesepadanan)
Departemen Pedidikan dan Kebudayan dalam model penyelenggaraan Pedidikan
Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang
dalamUndang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
PP Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992
tentang Peran Serta Masyrakat dalam Pedidikan nasional, Kepmendikbud Nomor
0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah kejuruan dan Kepmendikbud Nomor
080/U/1993 tentang Kurikulum SMK.
1. Pengertian
Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan sinkron program
pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan yang relevan,
3terarah untuk mencapai kemampuan keahlian tertentu.
Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada dua pihak yaitu
Lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/perusahaan atau instansi
tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan satu program
pendidikan kejuruan. Dengan demikian keduabelah pihak seharusnya
terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanan program, tahap
penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan
peserta diklat, serta pemasarannya.
2. Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem Ganda pada SMK
bertujuan untuk:
a. menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilam, etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan pekerjaan
b. memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja
c. meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pendidikan dan
pelatihan kerja berkualitas
d. memberi pengakuan dan penghargan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan
B. Pembatasan Masalah
Karena masalah pelaksanan Pedidikan Sistem ganda masih terlalu luas
ruang lingkupnya, maka penyusun membatasi masalah supaya pembahasan bisa
terarah dan tidak melebar. Penyusun hanya menguraikan apa yang penyusun
kerjakan selama melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda di Bengkel Mobil
“B&B” Purwakarta, yakni mengenai servis body dan tune up.
C. Tujuan Penulisan
Setiap penyusunan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan
4demikian juga penyusunan laporan ini penyusun mempunyai tujuan untuk:
1. menjembatani kesenjangan pembelajaran yang diselenggarakan di SMK
Negeri1 Purwakarta dengan dunia usaha/industri
2. meningkatkan keterampilan penyusun yang sesuai dengan kenyataan di
dunia usaha/industri
D. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal penyusunan laporan memerlukan
strategi. Dalam penyusunan laporan ini penyusun menggunakan strategi sebagai
berikut:
1. Pertama penyusun mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan laporan,
dengan menggunakan metode:
a. Pemagangan/praktik langsung yaitu penyusun melaksanakan praktik
kerja langsung di Bengkel Mobil “B&B“ Purwakarta dengan
bimbingan dan pengawasan karyawan bengkel.
b.Observasi yakni penyusun melakukan pengamatan selama
melaksanakan PSG di Bengkel Mobil “B&B” Purwakarta yang ada
kaitannya dengan masalah yang penyusun bahas.
c.Wawancara yakni penyusun mengajukan pertanyaan kepada karyawan
bengkel sesuai dengan keahliannya yang relevan dengan masalah yang
penyusun bahas.
d. Studi Pustaka yaitu penyusun membaca buku yang ada kaitannya
dengan masalah yang penyusun bahas.
2. Data yang sudah terkumpul dikelompokkan sesuai dengan bagian-
bagian masalah yang dibahas dari kartu data yang telah dibuat. Selanjutnya
data siap diolah mejadi bahan laporan siap saji, dengan menggunakan
metode:
a.Sintetis yakni penyusun menggabungkan data terkumpul dari berbagai
sumber
b.Komperatif yaitu penyusun membandingkan pembelajaran praktik di
SMK negei 1 Purwakarta dengan kenyataan praktik di Bengkel Mobil
5“B&B” Purwakarta
3. Data yang sudah diolah telah siap disusun untuk menjadi laporan yang baik
dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dengan menggunakan
metode:
Deskripsi yakni penyusun melukiskan/menggambarkan uraian masalah
secara krologis supaya mudah dipahami oleh pembaca
E. Sistematika Penulisan
Supaya ada gambaran yang utuh mengenai keseluruhan isi laporan, maka
perlu dibuat sistematikanya sebagai berikut;
Untuk mengawali laporan penyusun tempatkan pendahuluan yang
meguraikan; latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Landasan teori penyusun tempatkan pada bab 2 yakni Teknik Mekanik
Otomotif di SMK Negeri 1 Purwakarta yang meliputi; pengertian Teknik
Mekanik Otomotif, Bagian-bagian Teknik Mekanik Otomotif : body, chasis,
tune up, dan engine.
Inti laporan dapat dilihat pada bab 3 yaitu Body dan Tune Up di Bengkel
Mobil “B&B” Purwakarta meliputi; Selayang Pandang Bengkel, Struktur
Organisasi Bengkel, body, dan tune up.
Laporan diakhiri dengan kesimpulan dan saran.

BAB II
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
DI SMK N 1 PURWAKARTA
A. Pengertian Teknik Mekanik Otomotif
................................................................................................................
( disesuaikan kreatif siswa dengan bantuan pembimbing materi)
.................................................................................................................
B. Bagian-bagian Teknik Mekanik Otomotif
.................................................................................................................
( disesuaikan teori yang diberikan di SMK dengan bantuan pembimbing
materi)
...................................................................................................................
1. Body
......................................................................................................
( disesuaikan teori yang diberikan di SMK dengan bantuan
pembimbing materi)
.......................................................................................................
2. Chasis
.......................................................................................................
( disesuaikan teori yang diberikan di SMK dengan bantuan
pembimbing materi)
........................................................................................................
3. Tune Up
......................................................................................................
( disesuaikan teori yang diberikan di SMK dengan bantuan
pembimbing materi)
......................................................................................................
4. Engine
....................................................................................................
( disesuaikan teori yang diberikan di SMK dengan bantuan
pembimbing materi)
6

BAB III
BODY DAN TURN UP
DI BENGKEL MOBIL “B&B” PURWAKARTA
A. Selayang Pandang Bengkel Mobil B&B” Purwakarta
(Sesuai dengan hasil wawancara siswa dengan bantuan pembimbing)
B. Struktur Organisasi Bengkel
(Sesuai dengan hasil wawancara siswa dengan bantuan pembimbing)
C. Servis Body
(Sesuai dengan hasil wawancara siswa dengan bantuan pembimbing)
D. Tune Up
(Sesuai dengan hasil wawancara siswa dengan bantuan pembimbing)
10

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan uraian secara kronologis serta
sistematis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ternyata benar...............................................................................
(Sesuai dengan hasil pengolahan dan uraian serta selaras dengan
tujuan penulisan)
2. Idem
17

LAMPIRAN 1
Cara penulisan Daftar Pustaka :
1. Nama pengarang jika nama diikuti nama marga/keluarga maka nama
marga/kerluarga ditulis di depan ( di belakangnya tanda koma ) kemudian
nama
utama ( di belakangnya tanda titik ) atau dibalik
2. Tahun penerbir ( tanda titik )
3. Judul buku, dicetak miring/tebal/digarisbawahi ( tanda titik )
4. Kota penerbit ( tanda titik dua )
5. Nama penerbit ( tanda titik )
Cara penulisan Catatan Kaki :
1. Nama pengarang, tidak perlu dibalik ( tanda koma )
2. Judul buku dicetah miring/tebal/digarisbawahi ( tanda koma )
3. Tahun penerbit ( tanda koma )
4. Kurung buka kota penerrbit ( titik dua )
5. Penerbit kurung tutup ( tanda koma )
6. Halaman
Contoh:
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani.
Alisyalibana, S. Takdir. 1981. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Cetakan ke-43. Jakarta: Dian Rakyat.
Anwir, B.S. dan Drs. Rosnirii Djaafar. 1976. Kamus Teknik Inggris -Belanda - Iizdonesia. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Badudu, J.S. 1984. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
____,1984. Inilah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar 1. Jakarta: Gramedia.
Candasudirja, R.H. Maskar. 1986. 70Q Peribahasa Indonesia. Cetakanke-23. Bandung: Toko Buku Ekonomi.
Departemen Peiididikan dan Kebudayaan. 1981. Bahasa Indonesia untuk SMA Jilid 1. Jakarta.
____,1983. Bahasa Indonesia 1 untuk STM. Jakarta..
Jassin, H.B. 1977—Tifa. Penyair dan Daeralviya. Jakarta: Gunung Agung.
Keraf, Gorys, Dr. 1989. Tata Bahasa Indonesia, Cetakaii ke- 12. Ende-Flores: Nusa Indah.

Contoh:
Catatan Kaki
1) JS Badudu, Ungkapan Bahasa Indonesia, 1984 (Bandung: Pustaka Prima ), hal. 117

Pengaruh Bahasa Gaul Remaja Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia

Pengaruh Bahasa Gaul Remaja Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidyahNya kepada kita semua sehingga peneltian ini saya dapat menyelesaikan pada waktunya. Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dilapangan, bukan sebuah kesalahan jika kami mengucapkan kata syukur.
Terimakasih saya ucapkan kepada dosen Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan arahan terkait penelitian ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin saya tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang berlaku. Kesalahan yang terdapat di dalam jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja melainkan karena khilafan dan kelupaan. Dari kesemua kelemahan saya kirannya dapat dimaklumi.
Terimakasih saya ucapkan pula kepada teman-teman yang telah memberikan banyak saran dan pengetahuannya sehingga menambah hal baru bagi saya. Terutama sumbangannya dalam hal materil berupa referensi mengenai penelitian Bahasa Indonesia.
Demikian, harapan saya semoga hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula, amien…!!!
Malang, 2009
Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………….....…..
Kata Pengantar ………………………………………………………………….……….    1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………     2
BAB I PENDAHULUAN:
  • Latar Belakang ……………………………………………………........…………     3
  • Rumusan Makalah …………………………………………………….........……..     4
  • Tujuan Penelitian …………..…………………………………………....….……..     4
  • Teknik Pengupulan Data ……………………………………………………….….    4
  • Landasan Teori ………………………………………………………..………….    5
BAB II            PEMBAHASAN:
  • Bentukan Kata Bahasa Gaul Yang Digunakan Ketua HMI ……………………......    6
  • Struktur Bahasa Gaul yang digunakan ketua HMI …………………………….......    8
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ………………………………..…………………….………….....….    10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………..…………………......    11
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar belakang
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan munculnya gejala bahasa baik interferensi, integrasi, campur kode, alih kode maupun bahasa gaul.
Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.
Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999.
I. 2 Rumusan masalah
  1. Bagaimana bentukan kata bahasa gaul yang digunakan ketua HMI?
  2. Bagaimana struktur bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia yang tercermin dari tutur kata ketua HMI?
I. 3 Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa pemakaian bahasa gaul dalam dialog remaja Indonesia yang digunakan ketua HMI dalam rapat formal.
I. 4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik observasi sebagai teknik utama. Observasi dilakukan dengan cara simak-catat, yaitu peneliti mencatat data bahasa dan konteksnya yang meliputi (1) topiknya, (2) suasananya, (3) tempat pembicaraan, serta (4) lawan bicaranya.
I. 5 Landasan Teori
Bahasa adalah suatu sistem lanuang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama. berkornunikasi, dan mengindenfikasi diri (Chaer, 2000:1). Menurut pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang digunakan oleh rnasyarakat untuk berkornunikasi.
Keraf (1991:1) mengatakan bahwa bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap berupa arus bunyi, yang mempunyai makna. Menerangkan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat terdiri atas dua bagian utama yaitu bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap yang merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa bentuk dan makna.
Ramlan (1985:21) mengatakan morfologi adalah bagian dari tata ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu.
BAB II
PEMBAHASAN
II.  1 Bentukan Kata Bahasa Gaul Yang Digunakan Ketua HMI
Salah satu dampak dari pembangunan dan perkembangan jaman adalah modernisasi, di mana segala hal yang ada di lingkungan kita harus selalu ter up-to date. Dampak dari modernisasi yang paling terlihat adalah gaya hidup, entah itu cara berpakaian, cara bertutur kata, cara belajar, aplikasi teknologi yang makin maju dan lain-lain. Gaya hidup yang mengarah pada modernisasi tersebut biasanya tampak terlihat pada kalangan masyarakat (remaja) yang berada pada jenjang pendidikan SMA sampai Perguruan Tinggi. Mereka yang ingin diakui sebagai remaja jaman sekarang yang gaul, funky, keren tidak ragu untuk menunjukkan identitas mereka melalui gaya hidup yang modern.
Berikut hasil penelitian bahasa gaul yang digunakan ketua HMI FKIP UMM.
Nama                           : Dedi
Jurusan / SMT             : Bahasa Inggris / semester VII
Asal                             : Kalimantan
Peneliti melakukan penelitian pada saat latihan kader 1 yang dilakukan di Desa Dadaprejo Batu-Malang.
Berikut kata sambutan ketua HMI pada saat membuka acara pembukaan Latihan Kader 1 FKIP UMM.
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh……?
Alhamdulillah kita panjadkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmad-Nya kita bisa berkumpul di tempat ini dalam acara latihan kader 1 FKIP Univ. Muhammadiyah Malang. Dan tak lupa bagi kita semua agar selalu mengirim salawat beserta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Selamat datang saya ucapkan pada teman-teman sekalian, selamat berproses di dunia HMI. Selesai latihan kader ini bukan berarti selesai penjalanan teman-teman dalam berorganisasi, tapi ini merupakan awal dari proses teman-teman.
Banyak orang mengatakan bahwa mahasiswa itu terbagi menjadi beberapa golongan, dari mahasiswa yang sesungguhnya sampai yang hanya nebeng nama saja…..
Saya ingin menyampaikan satu prinsip saya pada teman-teman, kita berangkat dari rumah dengan tujuan kuliah danmenghabiskan banyak modal dari orang tua baik berupa tenaga, perasaan, uang dan sebagainya. Alangkah baiknya dengan pengorbanan yang banyak itu kita dapat memperoleh berbagai pengalaman selain dari ijaza kuliah.
Emang kagak salah kita hanya konsentrasi pada kuliah kita aja, tapi alangkah baiknya klo kesempatan ini kita manfaatkan untuk mencari wawasan dan pengalaman yang luas, salah satunya dengan mengikuti organisasi yang ada. Banyak hal lain yang tidak kita dapatkan dalam perkuliahan dan hal itu tidak lain bisa kita temui di dunia organisasi.
Akhirnya saya mengucapkna selamat datang dan selamat berproses di HMI. Salam sukses bagi kita semua, sesuai dengan kenyakinan kita “YAKUSA” yakin usaha sampai.
Bilahitaufik walhidayah wassalammualaikum wr, wb.
Dari kata sambutan di atas dapat kita lihat perbedaan bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia
Bahasa Gaul Remaja
teman
temen
Tidak
kagak
memang
Emang
II. 2 Struktur Bahasa Gaul yang digunakan ketua HMI
Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti “memang – emang”.
Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya. (Nyoman Riasa)
1)      Pengunaan awalan e
Kata emang itu bentukan dari kata memang yang disispi bunyi e. Disini jelas terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
2)      Kombinasi k, a, g
Kata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag. Huruf konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak menjadi kagak.
3)      Sisipan e
Kata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal a menjadi e. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.
BAB III
PENUTUP
1 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adakah akibat dari perkembangan zamanyang kian mengalami kamjuan baik dari dunia pendidikan sampai teknologi.
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.
Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru.
DAFTAR PUSTAKA

Faizah, Umi17 April 2009.   Bahasa Indonesi, Antara Variasi dan Penggunaan. (online)
Alamt : (www.bahasa-indonesi-antara-variasi-dan-penggunaan) diakses 26 Oktober 2009
Sofa, Maret 31, 2009. Penggunaan Ragam Bahasa Gaul Dikalangan Remaja (online)
Alamat : (www.penggunaan-ragam-bahasa-gaul-dikalangan-remaja) diakses 26 Oktober 2009